Nike Ardilla, The Legendary Diva Slow Rocker of Indonesia
Halo, kali ini
saya akan menceriatakan kepada kalian semua tentang tokoh yang aku kagumi. Pasti
kalian semua ingin tahu siapa tokoh yang aku idolakan. Tokoh yang aku idolakan
adalah Diva Rock Legendaris Indonesia, Nike Ardilla yang terkenal dengan
lagunya yaitu “Bintang Kehidupan” dan “Seberkas Sinar”. Meskipun beliau telah tiada pada 19 Maret1995 saat popularitasnya memuncak, tetapi Nike Ardilla produktif mengeluarkan album, meskipun albumya masih sama, hanya berganti cover saja. dan selama sejarah entertainment di Indonesia, Nike Ardilla adalah artis satu-satunya yang mendapat penghoramatan paling tinggi dimana hari kelahirannya dan hari kematiannya selalu diperingati hingga kini.
Awal
Karier
Dara kelahiran
Bandung tanggal 27 Desember 1975 dari pasangan R. Eddy
Kusnadi dan Nining Ningsihrat. Sejak kecil sudah mengawali karier dengan
mengikuti berbagai festival menyanyi di Bandung, sampai kemudian bakatnya
ditemukan oleh produser musik Deddy Dores. Karier
musiknya di dunia hiburan pun dimulai. Tahun 1987, Ibunya memboyong Nike
Ardilla ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia (HAPMI) asuhan Djadjat
Paramor. Di sana ia bertemu dengan Deni Kantong, guru menyanyinya, dan Deni
Sabrie yang kemudian menjadi manajernya. Deni Kantong dan Sabrie
memperkenalkannya pada Deddy Dores.
Deddy membuatkan
beberapa lagu untuk album pertama Nike yang bertajuk Seberkas Sinar yang
terjual lebih dari 500.000 ribu kopi. Sebelumnya Deddy Dores juga sempat
menyatukan Nike dengan dua anak didik Deddy dan Deni bernama Deni Angels
bersama Cut Irna dan Lady Avisha. Tahun berikutnya Nike merilis album keduanya
yang bertajuk Bintang Kehidupan yang mendapatkan sambutan
luar biasa, dan terjual dengan angka yang fantastis, yaitu 2 juta unit
Selanjutnya Nike merilis album-album yang menjadi best seller. Karier
Nike Ardilla dalam dunia seni peran juga berjalan mulus. Nike bermain film Kasmaran yang dibintangi
juga oleh Ida Iasya dan Slamet Rahardjo, 1987. Dan juga menjadi
pemeran utama di Film Ricky Nakalnya Anak Muda bersama almarhum Ryan Hidayat
pada tahun 1990
dan terus melahirkan film-film box office sepanjang periode akhir 80-an
dan awal 90-an. Nike Ardilla juga sukses dalam beberapa sinetron.
Selain sebagai penyanyi dan bintang film, Nike Ardilla juga mengawali kariernya
sebagai seorang model. Terbukti dengan menjadi pemenang Favorit pada ajang GADIS Sampul
1990.
Dominasi di Dunia Hiburan Indonesia
Semenjak album perdana di rilis di penghujung
1989, nama Nike Ardilla masuk kejajaran artis papan atas dan diperhitungkan.
Deni Sabri Management memang mempersiapkan Nike Ardilla untuk menjadi artis
multi talenta, awal pembentukan Nike Ardilla menjadi artis memang disiapkan
untuk menggantikan Cut Irna yang terkenal sebagai model, Meriam
Bellina bintang film papan atas, dan diva rock '80-an Nicky Astria.
Jadi menurut Deni, Nike adalah perpaduan dari Nicky Astria, Meriam Bellina, dan
Cut Irna.
Bahkan sebelum album perdana sukses di
pasaran, Nike sudah dilibatkan dalam produksi beberapa film box office di
jamannya dan kegiatan yang berhubungan dengan modeling dan show di
daerah-daerah dari Aceh sampai Papua. 1990 adalah awal dominasi Nike Ardilla di dunia hiburan
sehubungan dengan suksesnya secara komersil album Bintang
Kehidupan, yang terjual 2.000.000 unit. Dilanjutkan dengan
terpilihnya Nike Ardilla sabagai GADIS Sampul
Favorit di ajang model yang sangat bergengsi. Jadwal konsernya setiap tahun
penuh, tampil di acara-acara selebriti dan ajang penghargaan,
membintangi beberapa film box office, bintang iklan, tampil di sampul majalah,
dan sebagainya. Bahkan ketika artis film banyak yang terjun ke dunia sinetron,
nama Nike Ardilla masih menjadi jaminan rating tinggi untuk sinetron yang
banyak ditonton pemirsa. Mungkin karier Nike
Ardilla secara harfiah terbilang singkat (1989-1995), hanya 6 tahun. Tapi dalam
waktu singkat tersebut kariernya begitu cemerlang. Tidak hanya di bidang musik
saja di mana konser dan album Nike laris manis, industri film tanah air pun
tidak mau ketinggalan menggunakan Nike Ardilla sebagai pemeran utama di
film-filmnya. Puluhan film box office dihasilkan Nike, bahkan film daerah
paling laris, Kabayan,
yang di bintangi Paramitha Rusady sebagai tokoh wanita utamanya,
digantikan oleh Nike Ardilla. Nike juga sempat tampil di salah satu sinetron
dengan rating tinggi arahan sutradara Putu Wijaya
yang berjudul None, juga bersama Paramitha Rusady. Puluhan iklan pun telah
dihasilkan Nike Ardilla.
Dominasi
Nike bukan hanya dalam ranah persaingan di musik, film, dan model saja. Tapi
Nike Ardilla merupakan artis yang juga sering tampil di majalah/tabloid/koran
gosip saat itu. Mungkin nama Nike tetap menjadi jaminan berita laku saat itu.
Apa yang Nike dan tidak Nike lakukan selalu diberitakan, dari gosip bohong soal
narkoba sampai lesbian menjadi headline. Tapi tidak seputar itu saja,
prestasinya pun tetap menjadi bahan pembicaraan media-media saat itu.Kematian
Tapi pada19 Maret 1995 silam, tepatnya pada
kurang lebih pukul 06.15 pagi, Beliau telah kembali ke pangkuan Yang Maha Kuasa,
karena Nike Ardilla tewas dalam sebuah kecelakaan tunggal. Mobil Honda Civic
berwarna biru metalik plat D 27 AK menabrak pagar beton bak sampah di jalan RE.
Martadinata. Diperkirakan Nike tewas seketika, tetapi saksi yang berada
disekitar lokasi kecelakan menuturkan Nike belum meninggal saat kejadian, baru
dalam perjalanan ke rumah sakit Nike meninggal. Nike mengalami luka
parah di kepala dan memar-memar di dadanya. Nike yang saat itu bersama
manajernya, Sofiatun, baru saja kembali dari diskotik Polo. Isu-isu negatif
seputar kematiannya berkembang di antaranya menyebutkan bahwa Nike mengendarai
mobil dengan keadaan mabuk, tapi kemudian kabar itu dibantah keras oleh pihak
keluarga dan saksi kunci kecelakaan itu. Sofiatun mengatakan Nike hanya meminum
jus jeruk. Hasil visum polisi menyebutkan tidak menemukan kadar alkohol
dalam tubuh Nike. Ada kesimpangsiuran tentang waktu kematian Nike Ardilla,
menurut saksi kejadian itu terjadi pukul 3 pagi, tapi saksi lain mengatakan
bahwa kecelakaan itu terjadi pukul 5.45 pagi, laporan resmi mengatakan bahwa
waktu kejadian adalah pukul 06.15 pagi. Nike Ardilla dimakamkan pada sore itu
juga, diantar oleh ribuan penggemarnya beserta para artis ibukota. Kematiannya
menghebohkan dunia hiburan Indonesia, ditangisi para fans yang sampai beberapa
hari setelah kematiannya masih setia berada di kediaman Nike Ardilla.
Menurut Atun yang bersama Nike berada di
mobil itu, dalam perjalanan pulang Nike mengendarai mobil itu dengan tidak
menggunakan sabuk pengaman. Mobil Nike berusaha menyalip mobil berwarna merah
di depannya yang berjalan sangat pelan. Namun ketika menyalip, dari arah
berlawanan muncul mobil Taft melaju kencang, Nike langsung menghindari mobil
Taft tersebut dan membanting setir terlalu ke kiri sehingga menabrak sebuah
pohon dan langsung terpental menabrak pagar beton bak sampah di kantor Usaha
Pribadi di jalan RE. Martadinata, dan Nike menghembuskan nafasnya yang
terakhir
Pasca kematian
Pasca kematian
George Quinn,
Dekan dari Fakultas Studi Asia di Universitas Nasional Australia melakukan
penelitian tentang kebiasaan orang Jawa yang melakukan ziarah. Dan penghormatan
biasanya dilakukan masyarakat Jawa kepada para orang suci Muslim seperti Wali Songo.
Dan melihat penghormatan dan banyak bukti-bukti, hanya Nike Ardilla tokoh yang
lahir di kebudayaan pop yang memiliki atau mempunyai penghormatan setara dengan
para Wali Songo tersebut yang lahir di kebudayaan Gamelan. Setiap tahun bahkan
sampai 15 tahun wafatnya Nike Ardilla, ribuan orang telah melakukan ziarah baik
itu sehari-hari atau setiap tanggal kematiannya dan tanggal kelahirannya Nike
Ardilla. Maka dengan hal tersebut dapatlah di sebutkan kalau hanya Nike Ardilla
yang menjadi bukti kegemilangan budaya pop. Di mana semenjak awal kariernya,
berbagai poster Nike menghiasi ruang publik, baik itu kafe, bus, tv, sekolah,
dan sebagainya. Bahkan setelah kematiannya pun nama Nike Ardilla masih mengisi
ruang-ruang publik. Buktinya, tempat-tempat suci didirikan seolah-olah
mentasbihkan kalau Nike Ardilla adalah pahlawan dan tokoh baru pada zaman ini,
Nike Ardilla resto and Gallery dibangun untuk mengenangnya di Sulawesi
Barat dan Sulawesi Selatan. Bagaikan museum, makamnya
selalu ramai dikunjungi semua kalangan. Tidak salah kalau George Quinn
mentasbihkan Nike Ardilla setara dengan Para wali. 15 tahun kematiannya masih
mampu mengisi ruang-ruang publik hingga saat ini.
Pengaruh
Tak lama setelah kematianya nama Nike Ardilla
justru menjulang. Publik masih terus membicarakan Nike Ardilla. Majalah Asia Week menafsirkan Nike
dalam sebuah kalimat satir "In Dead She Soared" atau
"Dalam Kematian Dia Bersinar". Setiap tahunnya ribuan penggemar yang
tergabung dalam Nike Ardilla Fans Club melakukan ritual khusus pada tanggal
19 Maret dan 27 Desember yaitu berziarah ke makam dan mengadakan acara
mengenang Nike seperti memutarkan film-film Nike dan menyanyikan lagu-lagu Nike
di Bandung, tempat kelahiran dan tempat berpulangnya Nike. Sebuah museum juga
didirikan di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung.
Semua barang-barang Nike tersimpan disana, seperti pakaian yang dikenakannya
saat kejadian dan replika kamar Nike Ardilla. Selain itu, hampir semua album rekaman lagu-lagu
Nike berhasil memperoleh penghargaan, terutama dari segi penjualan. Dalam
rentang waktu yang relatif pendek, dia berhasil mengembangkan demikian jauh
popularitas dan fanatisme penggemarnya bahkan melampaui apa yang diperoleh
penyanyi terkenal yang sudah berkiprah puluhan tahun di dunianya.
Di Sulawesi
Barat terdapat sebuah rumah makan dengan nama Rumah Makan Nike
Ardila yang berlokasi di Wonomulyo, Polewali
Mandar. Setiap harinya, rumah makan tersebut memutarkan lagu-lagu
Nike.
Penghargaan
- Penghargaan Internasional GOLD Prize Asian Song Festival 1991,
- Best Indonesian Selling Album in Malaysia Anugerah Musik 1994, Duri Terlindung Album
- 2nd Runner Up Best Performer – ABU Golden Kite World Song Festival Kuala Lumpur Malaysia 1994
- Nike Ardilla Stamp had been released in Russia (Abkasia and Tauva Region), 1996.
- Golden Prize Malaysia Music Awards for 10 Tahun Koleksi terunggul Album, 2005.
- Penghargaan nasional
- 1st Champion "Lagu Pilihanku", TVRI Jakarta, 1980.
- 1st Champion Pop Singing HAPMI, 1985 Bandung.
- 3rd winner "TERUNA Festival Indonesia", 1986.
- 1st Champion " 3 Genre Singing Festival West Java", 1987.
- Multi-platinum Awards for Seberkas Sinar Album, 1989.
- Best Selling Album, BASF Awards 1990, For Bintang Kehidupan Album.
- The Best Performer – Indonesian Popular Song Festival 1990.
- Best Selling Album, BASF Awards 1991, For Nyalakan Api Album.
- Multi-platinum Awards for Matahariku Album, 1992.
- Best Selling Album, BASF Awards, for Biarlah Aku Mengalah Album, 1993.
- Multi-platinum Awards for The Best Of (Tinggalah Aku Sendiri) Album, 1993.
- Best Selling Album, HDX Awards, for Biarkan Cintamu Berlalu Album, 1994.
- Best Selling Album, HDX Awards, for Sandiwara Cinta Album, 1995.
- Biggest Omzet Album, HDX Awards, for Sandiwara Cinta Album, 1995.
- Best Selling Album, HDX Awards, for Suara Hatiku Album, 1996.
- Music Mingguan Awards ANTeve, Best Selling Album for Suara Hatiku Album, 1996.
- Best Selling Album, HDX Awards, for The Best (Deru Debu) Album, 1996.
- Triple Platinum Album, BASF Awards, for Mama Aku Ingin Pulang Album, 1996.
- Multi-platinum Awards for The Best of Panggung Sandiwara Album, 1997.
- Multi-platinum Awards for The Best of Cinta Di antara Kita Album, 1997.
- Multi-platinum Awards for The Best of Ingin Ku Lupakan Album, 1998.
- Multi-platinum Awards for The Best of Belenggu Cinta Album,1999.
- Multi-Platinum Awards for The Best of Volume II Album, 2000.
- Multi-Platinum Awards for The Best Beat Album, 2002.
- Multi-platinum Awards for Best of The Best Album,2004.
- Multi-platinum Awards for Golden Memories Album, 2005.
- Multi-platinum Awards for 11 tahun Nike Ardilla Album, 2006.
- Multi-platinum Awards for Lagu Pilihan Fans Album, 2007.
- Multi-platinum Awards for The Best Of Tinggalah Ku Sendiri CDAlbum, 2008.
- Multi-platinum Awards for Number One RBT Album, 2009.
- Triple Platinum Awards for Koleksi Lengkap Album, 2010. In 2 days album sold 500.000 copies.
- Video Music Awards
- Video Musik Indonesia, Video Favorite of The Month Tinggallah Aku Sendiri, 1993.
- Video Musik Indonesia, Video Favorite of The Month Biarkan Cintamu Berlalu, 1994.
- Video Musik Indonesia, Video Favorite of The Year, Director Ria Irawan, BIarkan Cintamu Berlalu, 1994.
- Best Female Video, MTV Viewer Choice Indonesia, 1997.
- Television Awards
- Dunia Bintang SCTV Awards 1995, Favorite Viewer Artis.
- Dunia Bintang SCTV Awards 1995, Favorite Journalist Artis.
- Silet Infotainment Highest 2nd Rating " Nike Ardilla Episode", 2003
- SCTV Programme Eko Patrio Show, BEST Legend, mengalahkan Titiek Puspa and Benyamin S, Viewers Choice, 2005
- Modeling, Magazine, Tabloid, and Newspaper
- Cover SAHABAT PENA Magazine, 1986.
- 3rd Winner LA Clerk Model Contest, 1989.
- GADIS SAMPUL Favorit, 1990.
- Best Performer on TV – from Monitor Magazine 1990
- Best actress, readers choice Tabloid Citra 30th TVRI Anniv.1992. (LTB)
- Most Wanted Actress, readers choice Tabloid Nyata (Jawa Pos), 1993.
- Most Popular Artis, Popular Magazine, 1994.
- URTV Magazine favorite Cover, 1994.
- Indonesian Most Dedicated and Creative Singer – 1994
- Indonesian Best Female Singer – from CITRA Magazine 1995
- Nike Ardilla Stamp and Post Card edition, Tribute, from PT.POS Indonesia,1996.
- Best Selling Cover Tabloid Nova for Nike Ardilla Cover Headline, sold 850.000 eksemplar, 2007.
- Musisi Paling Fenomenal Versi Tabloid Bintang Indonesia, 2008.
Rekor Nike Ardilla
- 17 Tahun kematiannya masih diperingati dan belum ada artis yang meninggal di Indonesia mempunyai pencapaian seperti ini.
- Setiap Hari Kelahirannya selalu diperingati sama seperti peringatan Hari Kartini.
- Nike Ardilla merupakan tokoh satu-satunya Lintas profesi yang setelah hampir puluhan tahun meninggalnya menjadi Cover tabloid dan atau Majalah berkali-kali, di Indonesia. Terakhir menjadi Cover Tabloid Genie 2 kali berturut-turut di Genie Edisi 36 & 38 Tahun VI bulan Maret 2010.
- Artis penyanyi termuda di usia 14 tahun 3 bulan 4 hari dengan penjualan 1 album mencapai 2 juta units, Bintang Kehidupan 1990.
- Tokoh Selebrtiti satu satunya yang masih menjadi headline berita di semua media massa.
- Kematian Nike Ardilla adalah berita paling heboh dan paling menggemparkan dalam sejarah pertelevisian Indonesia, berita kematianya di tayangkan selama 3 bulan berturut-turut, bahkan berita kematian Putri Diana pada tahun 1997 di Indonesia-pun tak dapat menyainginya.
- Dikutip dari buku "100 Perempuan Paling Berpengaruh Di Indonesia, Nike Ardilla menduduki peringkat 4 dari 100 perempuan tersebut. Dia berpengaruh karena: kegiatan amal yang ia lakukan di seluruh penjuru Indonesia, nyaris semua remaja perempuan meniru dia, mulai dari gaya rambut hingga cara berpakaiannya. Nike Ardilla adalah icon dari aliran musik slow rock, buktinya setelah kematian Nike Ardilla pada tahun 1995 akibat kecelakaan musik slow rock tak lagi berjaya.
- Nike Ardilla secara anumerta, bersama delapan tokoh musik lainnya mendapatkan penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia dari PAPPRI, kesembilan tokoh musik tersebut adalah sebagai berikut :
Album yang telah beredar
- Bandung Rock Power - 1988
- Gadis Foto Model - 1989
- Seberkas Sinar - 1990
- Bintang Kehidupan - 1990
- Nyalakan Api - 1991
- Matahariku/Izinkanlah - 1991
- Biarkan Aku Mengalah - 1993
- Biarkan Cintamu Berlalu - 1994
- Sandiwara Cinta - 1995
- Mama Aku Ingin Pulang - 1995
- Duri Terlindung (Malaysia) - 1995
- Suara Hatiku - 1996
Album kompilasi
- Bandung Rock Power 1988
- Gadis Foto Model 1989
- Album Ost Pocong - 1996
- Best of The Best Vol. 1 - 1999
- Best of The Best Vol. 2 - 2000
- Best Beat - 2002
Singles soundtrack
- Ost Nuansa Gadis Suci 1992
- Ost Nakalnya Anak Muda 1992
- Ost Aksara Bisu 1992
- Ost Lupus 1992
- Ost Deru Debu 1994
Filmografi
- Kasmaran - 1987
- Si Kabayan Saba Kota - 1988
- Gadis Foto Model - 1989
- Ricky - 1990
- Lupus IV - 1990
- Si Kabayan dan Anak Jin - 1991
- Cinta Anak Muda - 1991
- Perjanjian di Malam Keramat bersama Ratu Horor Suzanna - 1991
- Olga dan Sepatu Roda - 1992
- Si Kabayan Saba Metropolitan - 1992
- Tiga Kamar Perawan - 1992
- Kembali Lagi - 1994
Sinetron
- Bunga Kampus (TVRI) - 1992
- Sukreni Gadis Bali (RCTI) - 1993
- Trauma Marissa (SCTV) - 1994
- Ceplas-Ceplos - 1994
- Saputangan dari Bandung Selatan - 1994
- None (MNCTV) - 1994
- Warisan I & II (RCTI) - 1995
- Jalur Putih - (Indosiar) - 1995
- Trivia
- Tinggi badan Nike Ardilla adalah 1.68 meter dan berat 47 kilogram.
- Hobi Nike Ardilla adalah musik, berenang, dan badminton.
- Makanan kesukaannya adalah hamburger, mie bakso, jengkol goreng.
- Minuman kesukaannya adalah Coca-Cola, Yogurt.
- Nike mempunya beberapa nama kecil antara lain Nike, Neneng, Keke, dan Amoy.
- Mobil Honda Genio yang dipakai Nike saat kecelakaan berhasil dilelang seharga Rp 100 juta oleh seorang gadis bernama Lia Nathalia yang kini juga menjadi penyanyi.
- Pada acara 40 hari meninggalnya Nike Ardilla diadakan doa bersama di gedung Balai Sartika Bandung pada tanggal 26 April 1995. Acara yang merupakan bagian dari peringatan empat puluh hari meninggalnya Nike Ardilla dihadiri sekitar 200-an tamu undangan, termasuk puluhan artis ibu kota yang khusus datang dengan dua bus besar serta rekan-rekan dari PAPRI dan HAPMI Jawa Barat. Dalam peringatan ini hadir pula keluarga Nike.
- Pada 40 hari itu juga, makam Nike dikunjungi oleh lebih dari lima ribu penggemar.
- Bangunan makam Nike boleh dibilang amat megah. Tak berbeda dengan makam toko-tokoh nasional yang amat penting, makam Nike juga dilindungi bangunan cukup berundak-undak yang terbuat dari beton yang atapnya disangga empat pilar kokoh. Makamnya sendiri seluruhnya dilapis oleh kayu yang khusus di datangkan dari Kalimantan Timur. Makamnya juga di pagari tembok yang penuh tulisan kata-kata kenangan untuk Nike Ardilla, termasuk puisi dan doa-doa dari penggemar.
- Sepanjang karirnya, Nike telah menjual album yang kesemua albumnya mendapatkan multiplatinum, rata-rata terjual diatas satu atau dua juta kopi, kecuali album pertama yang ‘hanya’ terjual 500 ribu kopi. Bahkan setelah kematiannya terus bermunculan album-album berisi kumpulan lagu Nike Ardilla yang semuanya diperkirakan berjumlah 40 buah album.
- Nike Ardilla menjadi satu-satunya artis Indonesia yang kematiannya selalu diperingati oleh para fansnya. Diluar hal semacam ini terjadi pada Jhon Lennon, Marlyn Monroe, atau Bruce Lee.
- Nike Ardilla menjadi satu-satunya artis dengan penjualan album terbanyak sepanjang masa di Indonesia, data terakhir sudah terjual lebih dari 25 juta kopi album Nike yang terjual, termasuk penjualan di Malaysia dan negara-negara lainnya.
- Nama panggung Nike Ardilla sebelumnya adalah Nike Astrina yang diambil dari nama seniornya, Nicky Astria, Ini karena corak musik keduanya sama dan Nicky Astria juga adalah besutan Deddy Dores
- Video klip sandiwara cinta versi kedua atau lebih dikenal oleh para fansnya sebagai “versi Monroe” adalah video klip terakhir Nike semasa hidup dan disutradarai oleh Rizal Mantovani. Menampilkan Nike yang sekilas terlihat seperti idolanya, Marylin Monroe. Syutingnya dimulai 10 hari sebelum Nike tewas. Video ini sebetulnya belum selesai digarap, namun karena Nike kemudian tewas, Rizal mengubahnya menjadi seperti sebuah video dokumenter Nike sepanjang karirnya. Setelah kematiannya, video klip lagu Nike Ardilla biasanya menampilkan model yang mempunyai mirip dengan dirinya.
-
- Oh ya ketinggalan satu lagi, Nike Ardilla juga kini diidolakan para generasi muda, bahkan artis-artis yang lain juga mengidolakannya seperti, Syahrini, Sandra Dewi, Putri Titian, Dinda Kanya Dewi, Eddies Adelia, Dinky Ardillano, dan masih banyak lagi. Dan tahun 2014 ini, Syahrini juga me-recycle lagu Nike Ardilla yang berjudul “Sandiwara Cinta” yang hits pada tahun 1995 dan lagu ini juga dinyanyikan pada acara SCTV Music Awards 2014 pada tanggal 17 April 2014 oleh Syahrini dan dipersembahkan untuk keluarga Nike Ardilla yang hadir pada malam itu, terutama Ibunda Alm. Nike Ardilla, Nining Ningsihrat (Kalo nggak percaya lihat aja di Youtube).Selain dikenal sebagai artis yang serba bisa, Nike Ardilla juga punya kepedulian yang sangat tinggi kepada sesamanya. Contohnya, Nike pernah mendirikan SLB untuk anak-anak tuna grahita pada tahun 1992 pada saat usianya masih belum genap 17 tahun. SLB yang terletak di JL. Raya Cipamokolan Bandung ini menampung anak2 penyandang tuna grahita dan masih beroperasi hingga hari . Selain SLB, Nike juga membiayai pembangunan Panti Bayi Sehat untuk yatim piatu di JL. Mulawarman Bandung. Dan beliau juga menjadi donatur tetap untuk Club sepak bola Bandung Raya.Sumber : wikipedia.org.,http://smatri.wordpress.com/2008/11/18/rahasia-nike-ardila/ 26 Mei 2014

Tidak ada komentar:
Posting Komentar